RahmahSukGeunAstuti

RahmahSukGeunAstuti

Selasa, 20 Mei 2014

TUGAS 3 MENULIS LAPORAN ILMIAH DAN RANCANGAN USULAN PENELITIAN



RANCANGAN PENULISAN KARYA ILMIAH 
CONTOH 

1. Pendahuluan

Penulisan karya ilmiah melibatkan tiga perencanaan: isi, format dan teknik penulisan, serta bahasa.

1.1 Perencanaan Isi

• Produk berpikir konseptual dan analitis

• Prinsip pengklasifikasian, pembagian, dan keruntutan

• Kaidah kelengkapan dan konsistensi.


1.2 Perencanaan Format dan Teknik Penulisan

• Standar (Universal)

• Lazim (Selingkung)

• Konvensional


1.3 Perencanaan Bahasa (Ragam Ilmiah)

• Nada formal dan objektif

• Lazim bertitik tolak orang ketiga dan kalimat pasif

• Gramatik konsisten

• Berbeda dengan ragam bahasa sastra dan bahasa keseharian

• Berada pada tingkat resmi, bukan tingkat keseharian (kolokial)

• Berbentuk wacana pemaparan (ekspositori)

• Pengungkapan dengan lengkap, jelas, ringkas, dan tepat.

• Terhindar dari unsur bahasa yang usang, kolot, dan basi.

• Terhindar dari ungkapan yang ekstrim dan emosional.

• Terhindar dari kata-kata yang mubazir.

• Sebagai alat komunikasi pikiran, bukan perasaan.

• Berukuran sedang dalam panjang kalimat.

• Lazim dilengkapi dengan gambar, diagram, peta, daftar, dan tabel.


AWAS, banyak penulis GAGAL merealisasikan ragam ilmiah karena kesalahan pemilihan dan pembentukan kata, frase, klausa, kalimat, dan paragraf. AKIBATNYA, ragam tidak memenuhi syarat dan ragam bahasa ilmiah yang tidak bergengsi.


2. Pengembangan Gagasan ke dalam Bentuk Paragraf

• Syarat: utuh, padu, dan terkembang

• Komponen: gagasan dasar (kalimat topik) dan gaasan pengembang (kalimat pengembang)

• Gagasan pengembang: fakta, contoh, definisi, ilustrasi, kualifikasi, rincian, data statistik, analog,
 perbandingan, urutan kausalitas, dan urutan peristiwa

• Struktur: induktif, deduktif, dan kombinasi

• Pengungkapan visual: tabel, gambar, diagram, figurasi, poligon yang berfungsi sebagai supplemen
pengungkapan verbal (dirujuk dalam teks).


3. Kaidah Tata Tulis Ilmiah

3.1 Kaidah Universal

• penggunaan ragam bahasa tulis ilmiah

• penggunaan bahasa yang baik dan benar

• penggunaan ejaan dan tanda baca

• penggunaan kata, lambang, peristilahan, kalimat, dan paragraf.


3.2 Kaidah Selingkung

• norma konvensi

• bisa berbeda satu lembaga dengan lembaga lain

• format pelaporan (pembagian bab) dan format-format penunjang yang lain: halaman sampul, judul,
persetujuan, pengesahan, pelampiran.

• penulisan halaman sampul, halaman judul, penulisan judul dan subjudul, pengutipan, penulisan tabel, gambar,
penulisan halaman, dan penulisan daftar pustaka.


3.2.1 Penulisan Judul, Judul Bab, dan Subbab

• Judul dan judul bab ditulis dengan huruf kapital semua

• Subjudul ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama tiap unsur kata

• Kata depan ditulis dengan huruf kecil semua (di, ke, dari, pada, untuk, bagi, yang)

• Huruf pertama pada perulangan (kedua) yang menjadi subjudul ditulis dengan huruf kecil (Faktor-faktor…,
Sumber-sumber…)
• Penomoran bab menggunakan angka romawi: I, II, III, IV, dan V.

• Penomoran subjudul dapat menggunakan angka arab atau campuran huruf dan angka.


3.2.2 Penulisan Kutipan

Pengutipan dilakukan dengan menuliskan nama akhir, tahun, dan halaman sumber rujukan. Contoh: Menurut Soedardji (2003:11), …. Jika ada dua pengarang, pengutipan dilakukan dengan menyebut nama akhir kedua pengarang tersebut. Contoh: Menurut Chairul dan Agustin (1995:23), …. Jika pengarang lebih dari tiga, penulisan rujukan dilakukan dengan menulis nama akhir pengarang pertama diikuti dengan dkk. Contoh: Menurut Amry, dkk. (1989:215), …. Jika nama pengarang tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Contoh: Kompas (Minggu, 29 Februari 2004) menulis bahwa…. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan menulis nama pengarang asli. Menurut Rujukan dari dua sumber atau lebih oleh pengarang yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai pemisah. Contoh: …… (Soedardjo, 2003:23; Chairul, 2003:19).

3.2.3 Penyajian Tabel dan Gambar

• Tabel

• Tujuan:

a. Mensistematisasikan data statistic

b. Memfasilitasi pemahaman dan penafsiran data

c. Memfasilitasi pencarian hubungan antardata


• Prinsip penyajian tabel:

a. Tampilan sederhana dan jelas

b. Jika tampilan >1/2 halaman disajikan pada halaman tersendiri.

c. Jika tampilan <1/2 halaman diintegrasikan dalam teks

d. Diberikan identitas (nomor dan nama)

e. Jika lebih dari satu halaman, bagian kepala tabel diulang pada halaman berikutnya dan diberikan tulisa
Lanjutan Tabel pada tepi kiri halaman berikutnya.

f. Setiap huruf pertama nama tabel ditulis kapital, kecuali kata depan.

g. Kata Tabel ditulis mulai tepi kiri, diikuti nomor dan nama tabel.

h. Jika nama tebel lebih dari satu baris, baris kedua dst. dimulai sejajar dengan huruf awal baru.

i. Judul tabel tidak diakhiri dengan tanda baca

j. Berikan jarak tiga spasi antara teks sebelum dan sesudah table

k. Nomor tabel dimulai dari nomor 1

l. Garis paling atas tebel dimulai tiga spasi di bawah nama tebel.

m. Penulisan nomor, persen, dan frekuensi dengan singkatan.

n. Garis horizontal perlu dibuiat, tetapi garis vertical kanan, tengah, dan kiri tidak perlu

o. Tabel kutipan perlu disebutkan sumber.


• Gambar

• Yang termasuk gambar: foto, grafik, peta, sket, dan diagram

• Tujuan penggunaan gambar:

a. Visualisasi data/pernyataan kualitatif

b. Visualisasi hubungan antarvariabel

c. Penyajian data statistik dengan grafik


• Prinsip penyajian gambar:

a. Judul gambar di bawah presentasi gambar

b. Cara penulisan nama gambar sama dengan penulisan table

c. Gambar harus jelas dan komunikatif

d. Gambar >1 halaman disajikan dalam halaman tersendiri

e. Penyebutan adanya gambar seharusnya sebelum adanya gambar

f. Gambar diacu dengan nomor dan nama gambar

g. Penomoran gambar dengan angka Arab


Petunjuk praktis penulisan

a. Jarak antara gambar/tabel dengan teks sebelum atau sesudahnya tiga spasi.

b. Judul tabel/gambar diketik satu halaman dengan tabel atau gambarnya.

c. Tepi kanan teks tidak harus rata.

d. Tempatkan nomor halaman di tepi kanan atas, kecuali halaman di awal bab ditempatkan di tengah bawah.

e. Nama pengarang yang ada pada teks (yang dikutip) harus sama dengan nama yang ada pada daftar pustaka.

f. Nama awal dan tengah pengarang dapat disingkat atau ditulis sempurna, asal taat asas dalam satu daftar.

3.2.4 Penulisan Daftar Pustaka

• buku

• buku kumpulan artikel (ada editornya)

• artikel dalam buku kumpulan artikel (ada editornya)

• artikel jurnal

• artikel majalah/Koran

• dokumen resmi pemerintah

• karya terjemahan

• skripsi, tesis, disertasi,

• makalah yang disajikan

• internet

Pada dasarnya, unsur yang dituliskan dalam daftar pustaka meliputi: (1) nama pengarang (ditulis dengan urutan nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik), (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk subjudul, (4) tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Setiap unsur tersebut diakhiri dengan tanda titik (.), kecuali antara kota tempat penerbit dan nama penerbit yang dipisahkan dengan tanda titik dua.

3.2.4.1 Pustaka dari Buku

Tahun penerbitan ditulis setelah nama pengarang diakhiri dengan tanda titik, judul digarisbawahi per kata atau dicetak miring, dengan huruf besar pada awal kata, kecuali kata hubung. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan tanda titik dua. Baris pertama dimulai dari margin kiri, baris kedua, dan seterusnya masuk enam ketuk. Jarak antara baris dalam satu rujukan satu spasi, jarak antara rujukan yang satu ke yang lain dua spasi.

3.2.4.2 Pustaka dari Buku yang Berisi Artikel (Ada Editornya)
Cara menuliskannya sama dengan rujukan dari buku hanya ditambah dengan tulisan (Ed.) jika hanya satu editor dan (Eds.) jika lebih dari satu editor. (Ed.) atau (Eds.) tersebut ditempatkan di antara nama pengarang dan tahun penerbitan. Maurice, Catherine dan Masyita, Dewi. (Eds.). 1996. Behavioral Intervention for Young Children with Autism: A Manual for Parents and Professionals. Austin, Texas: 8700 Shoal Creek Boulevard.

3.2.4.3 Pustaka dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Nama pengarang artikel ditulis di depan, diikuti tahun penerbitan. Judul artikel diapit tanda kutip, tidak perlu dicetak miring atau digarisbawahi per kata. Nama editor ditulis seperti urutan yang sebenarnya, diberi keterangan (Ed.) atau (Eds.) Judul buku yang berisi kumpulan artikel dicetak miring atau digarisbawahi per kata, nomor halaman dituliskan dalam kurung.,Loovas, O. Ivar. 1996. “The UCLA Young Autism Model of Service Delivery” dalam Catherine Mauricea dan Dewi Masyita. (Eds.), Behavioral Intervention for Young Children with Autism (hlm. 241—248). Austin, Texas:
8700 Shoal Creek Boulevard.

3.2.4.4. Pustaka Artikel dalam Jurnal
Nama penulis ditulis, diikuti tahun. Judul artikel diapit tanda kutip, judul jurnal dicetak miring atau digarisbawahi. Berikutnya jurnal tahun ke berapa, nomor berapa, dan halaman berapa.
Marwoto, Y. 2001. “Seni dan Subversi” dalam Basis, Nomor 09-10, Tahun ke-50, September-Oktober, (hlm.32—37).


3.2.4.5 Pustaka dari Artikel dalam Koran atau Majalah
Nama pengarang ditulis paling depan, dikuti tahun, tanggal, dan bulan. Judul artikel ditulis di antara tanda kutip,
nama koran atau majalah dicetak miring atau digarisbawahi per kata. Hidayat, Dedy N. 2004. “Amerikanisasi Industri Kampanye Pemilu” dalam Kompas, Rabu, 11 Februari, (hlm. 4).

       Manfaat Rancangan Usulan Penelitian

Pengertian penelitian mengandung 2 manfaat penelitian, yaitu: maanfaat teoritis dan manfaat praktis.

a.       Manfaat Teoritis
Penelitian yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut penelitian verikatif. Keraguan terhadap suatu teori, muncul jika teori yang bersangkut tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya bisa menolak atau mengukuhkan, atau merevisi teori yang bersangkutan.
b.      Manfaat Praktis
Pada sisi lain, penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Hampir semua lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan pengembangan sebagai bagian integral dalam organisasi mereka.

Kedua manfaat penelitian tersebut merupakan syarat dilakukannya suatu penelitian, sebagaimana dinyatakan dalam rancangan (desain) penelitian.

BENTUK DAN USULAN PENELITIAN

I. PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
  2. Perumusan Masalah
  3. Maksud dan Tujuan
  4. Kegunaan/Manfaat
  5. Pembatasan Masalah

 II. KAJIAN  PUSTAKA/KERANGKA PEMIKIRAN/HIPOTESIS

1.    Kajian Pustaka
2.    Kerangka Pemikiran
3.    Hipotesis

 III. METODE PENELITIAN

  1. Tempat dan Waktu
  2. Bahan dan Alat
  3. Subjek dan Objek Penelitian
  4. Rancangan Penelitian
  5. Pelaksanaan Penelitian
  6. Peubah Pengamatan
  7. Analisis Data
  8. Jadual Penelitian
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
http://wwwmidris.blogspot.com/2012/03/format-usulan-penelitian.html

TUGAS 3 MENULIS LAPORAN ILMIAH DAN RANCANGAN USULAN PENELITIAN



Contoh penulisan ilmiah

“Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Oleh Mahasiswa”

BAB I
1.Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perubahan paradigma pembelajaran, maka keberhasilan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi tidak hanya ditentukan oleh faktor pengajar/dosen, melainkan sangat dipengaruhi oleh keaktifan mahasiswa. Kurikulum baru tahun 2004 mempertegas bahwa proses pembelajaran harus berpusat pada peserta belajar, pengajar bukan sebagai satu-satunya sumber belajar atau sumber informasi, melainkan berperan sebagai fasilitator, dinamisator, dan motivator dalam pembelajaran.
Selain sumber belajar berupa perpustakaan yang tersedia di kampus, sekarang ini berkembang teknologi internet yang memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam menggali ilmu pengetahuan. Melalui internet mahasiswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga dapat mempermudah proses studinya.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber belajar, antara lain : optimalisasi pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar, pemenuhan koleksi buku-buku yang tersedia di perpustakaan, pemanfaatan internet sebagai sumber belajar, serta pemanfaatan sumber daya lingkungan sebagai sumber belajar.
3. Batasan Masalah
Meskipun banyak permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran, namun dalam penelitian ini hanya membatasi pada masalah pemanfaatan internet sebagai sumber belajar oleh mahasiswa.
4. Rumusan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut:
1.        Apakah mahasiswa UNIVERSITAS GUNADARMA telah memanfaatkan internet sebagai sumber belajar ?
2.      Alasan apa yang memotivasi mahasiswa UNIVERSITAS GUNADARMA memanfaatkan internet sebagai sumber belajar ?
3.      Faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat mahasiswa UNIVERSITAS GUNADARMA untuk memanfaatkan internet sebagai sumber belajar ?
5. Tujuan Penelitian
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1.        Jumlah mahasiswa UNIVERSITAS GUNADARMA yang telah memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.
2.      Alasan yang memotivasi mahasiswa UNIVERSITAS GUNADRAMA memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.
3.      Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat mahasiswa UNIVERSITAS GUNADARMA memanfaatkan internet sebagai sumber belajar 
6. Manfaat Penelitian    
 Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1.        Bagi mahasiswa, untuk lebih meningkatkan pemanfaatan teknologi internet sebagai sumber belajar, sehingga mempercepat masa studinya.
2.      Bagi program studi, sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan dan program kerja yang berkaitan dengan fasilitas sumber belajar.
3.      Bagi peneliti, sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan penguasaan teknologi informasi sehingga dapat memperbaiki kemampuan dalam mengajar  

BAB II
A. Landasan Teori
1.  Pengertian Internet
Internet adalah kependekan dari inter-network. Secara harfiah mengandung pengertian sebagai jaringan komputer yang menghubungkan beberapa rangkaian (www.wikipedia.com). Jaringan internet juga didefinisikan sebagai jaringan komputer yang mampu menghubungkan komputer di seluruh dunia sehingga berbagai jenis dan bentuk informasi dapat dikomunikasikan antar belahan dunia secara instan dan global (www.jurnal-kopertis4.org). Selain kedua pengertian di atas, internet juga disebut sebagai sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dari sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (e-mail, chat), diskusi (usenet news, milis, bulletin board), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Ghoper), remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP).
Sejalan dengan perkembangan internet, telah banyak aktivitas yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet, seperti e-Commerce, e-Banking, e-Government, e-Learning dan lainnya. Salah satu aktivitas yang berkaitan dengan proses pembelajaran adalah e-Learning. E-Learning adalah wujud penerapan teknologi informasi di bidang pendidikan dalam bentuk  sekolah maya. E-Learning merupakan usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar di sekolah dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet.

Bagi para pengajar, internet bermanfaat dalam mengembangkan profesinya, karena dengan internet dapat :
a)      meningkatkan pengetahuan.
b)      berbagi sumber diantara rekan sejawat.
c)      bekerjasama dengan pengajar di luar negeri.
d)     kesempatan mempublikasikan informasi secara langsung.
e)      mengatur komunikasi secara teratur.
f)       berpartisipasi dalam forum-forum lokal maupun internasional.
2. Jenis-Jenis
Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilakn data diskriptif melalui pengungkapan kata-kata tertulis. Peristiwa tertentu secara rinci dan mendalam serta perilaku yang diamati.
3. Bahaya
Perilaku Adiktif / Pecandu Seorang pecandu internet akan menghabiskan waktu berjam-jam bahkan sampai berhari-hari berada didepan komputer untuk online. Untuk pecandu surfing di  Handphone  / Blackberry biasanya mereka  asik  berinternet tanpa memperdulikan tempat dan waktu (mobile).  “Dampak dari kecanduan internet juga tidak main-main. Mulai dari dipecat dari pekerjaan, perceraian, atau kecelakaan mobil akibat menyetir sambil menulis  SMS atau  chatting.  Pecandu internet biasanya kecanduan bermain  Games Online,  blogging,  situs jejaring sosial, jual beli, chating  dan aplikasi-aplikasi internet lain yang sangat menghabiskan waktu.
Menurut Hack dalam situs “wartawarga.gunadarma.ac.id”, penyebab seseorang menjadi pecandu internet adalah:
Pecandu internet dapat disebabkan oleh informasi yang sangat deras dari luar yang ingin diserap atau diperoleh remaja yang dapat bersumber dari perusahaan, institusi, departemen-departemen, sekolah ataupun remaja itu sendiri. Pecandu internet bisa siapa pun, dari mana pun, kapan pun”.
4. Pengaruh
Adalah daya atau timbul dari sesuatu ( orang atau benda ) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Seiring dengan perubahan paradigma pembelajaran, maka kegiatan belajar mengajar diperguruan tinggi tidak hanya ditemukan oleh faktor pengajar/dosen, melainkan sangat dipengaruhi oleh keaktifan mahasiswa.
B. Kesimpulan hipotesis Sementara
 Hipotesis adalah pendapat atau kesimpulan sementara, dengan kata lain suatu pendapat yang kita gunakan untuk menangkap kenyataan kebenaran dari suatu hal yang belum terbukti kebenarannya atau merupakan penjelasan percobaan ke arah perjalanan penjelasan yang pasti, tetapi ada alasannya yang merupakan suatu keismpulan yang agak pasti. 

BAB III
A. Penutup
 Contoh proposal penelitian ilmah ini mengangkat persoalana bagaimana pemnfaatan media online dikalangan mahasiswa Universitas Gunadarma. Pemanfataan media online merupakan perbuatan memanfaatkan suatu hasil dari teknologi tinggi dalam bidang informasi dan komunikasi.
B.   Saran
Berdasarkan beberapa uraian dan kesimpulan tersebut maka perlu kiranya penulis untuk menyampaikan saran sebagai usaha untuk meningkatkan efektifitas pemanfaatan media online sebagai sumber belajar dikalangan mahasiwa.

Macam-Macam Laporan Ilmiah

Untuk mengemukakan tentang macam laporan ilmiah, penjelasan Mukayat D. Brotowidjoyo1 sangatlah berarti. Mukayat melihat bahwa informasi yang disajikan dalam laporan itu dapat bermacam-macam. Kemungkinan isinya menyangkut pekerjaan yang sedang berlangsung atau yang sudah selesai atau menyangkut hasil uji atau analisis suatu varietas benda, sajian hasil penelitian atau penyidikan. Menurutnya, sulit untuk melakukan klasifi kasi mengingat bahwa berbagai laporan sangat variatif dan sifat-sifatnya tidak menentu. Walaupun demikian menurut Mukayat beberapa ahli condong untuk membagi macam-macam laporan tersebut.
1. Laporan Periodis
Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
2. Laporan Kemajuan
Laporan yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
3. Laporan Hasil Uji
Laporan yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
4. Laporan Rekomendasi
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.
5. Laporan Penelitian
Laporan yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya. Berbagai laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian, stasiun meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan itu.

Dengan melihat penggolongan laporan ilmiah tersebut, suatu prinsip yang dapat ditemui dalam setiap laporan ilmiah adalah kaidah-kaidah ilmiahnya, yang mungkin berbeda-beda menurut setiap bidang ilmu. Walaupun sangat beragam dan variatif, macam laporan ilmiah dapat dikategorikan menjadi hal-hal berikut.
1. Laporan kemajuan, yaitu laporan yang disampaikan untuk melihat perkembangan kemajuan atau langkah yang telah ditempuh, untuk melihat kemungkinan munculnya kesulitan dan bagaimana rencana antisipasinya.

2. Laporan akhir; laporan ini dapat didahului laporan kemajuan untuk melihat pencapaian yang diperoleh antara yang dicerminkan dalam usulan penelitian, laporan kemajuan, dan laporan akhir.

3. Laporan berkala; disusun untuk melihat suatu kinerja yang melibatkan karakter keilmiahan, dalam suatu periode waktu tertentu sehingga dapat diperoleh suatu gambaran dinamika dari periode yang satu dengan periode lainnya.

4. Laporan hasil uji; laporan ini perlu juga menyertakan rekomendasi, setelah disampaikan informasi ilmiah tentang sesuatu, karena dimungkinkan akan menjadi dasar suatu kebijakan tertentu.
Mengenai macam laporan ilmiah berupa laporan penelitian, penulis berpendapat bahwa dalam setiap laporan yang disertakan karakter “ilmiah”, dapat diasumsikan melalui suatu penelitian, karena terikat dengan kaidah ilmiah. Karakter ilmiah dan proses penelitian yang dimaksud adalah karena aspek ketelitian, kecermatan, merupakan hal yang penting dalam setiap laporan ilmiah. Penelitian dapat dilakukan baik melalui studi kepustakaan maupun menyertakan data empiris.

Cirri-ciri Laporan Ilmiah

Dari sudut pandang tujuannya, selera pembacanya, bentuk dan sifatnya, Mukayat berpendapat bahwa laporan itu berbeda dari prosa ilmiah lainnya dalam aspek-aspek berikut. Berikut adalah Ciri-Ciri Laporan Ilmiah.

1. Pembacanya seorang atau sekumpulan orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan atau perintah. Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis untuk mendapat kritik dari ahli-ahli terkemuka. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditujukan kepada pembaca umum. Jika ditujukan kepada umum biasanya laporan berbentuk pamflet atau selebaran.

2. Bentuk laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa laporan panjang yang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan, daftar isi, pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek biasanya terdiri atas judul pokok dan nomornomor, dengan perlengkapan seperti biasa dalam surat-menyurat formal.

3. Laporan itu bersifat sangat objektif, maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik kesimpulan, kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti spesifi k. Jika dibuat suatu pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi atau prasangka harus dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau bertentangan satu dengan lainnya, pembaca dipersilakan untuk menyadari bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.

4. Bahasa dan nadanya formal. Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang” yaitu agar pembaca terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam laporan harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau susunan kata dan ungkapan yang ceroboh.

5. Judul, subjudul, dan sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara berpikir yang hanya mendasarkan pikiran belaka; (2) perkataan yang benar. Laporan yang disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.
Mukayat Brotowidjojo mengemukakan juga persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah itu yang menurutnya sama seperti bagi penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu sebagai berikut.

Syarat Penulisan Ilmiah 

    Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
1.        Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan pernyataan-pernyataan umum harus dibuat secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak lengkap, ia harus menyebutkan kekurangan-kekurangan itu dan apa sebabnya. Semua fakta harus dicocokkan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyataan salah, ia akan meragukan isi seluruh laporan. Pernyataan yang meragukan lebih baik dibuang saja, atau dijelaskan bahwa meragukan. Data yang meyakinkan tidak boleh dibuang.
   .       Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri. Pembuat laporan itu seperti sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat mengelirukan pengertiannya atau pernyataannya tentang fakta.

.      Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain. Berdasarkan uraian itulah dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan. Pelapor tidak boleh membuat  kesamarataan berdasarkan beberapa data saja, atau membuang data yang ia anggap tidak mendukung konklusi yang diharapkannya, padahal data itu tidak meragukan.

.     Kemampuan mengatur fakta secara sistematis. Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mantik, supaya pembacanya tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan penalarannya.

.       Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya itu tergantung pembacanya.

http://newtraquinns.wordpress.com/2013/01/25/contoh-laporan-penelitian-ilmiah/
http://panduanguru.com/contoh-laporan-ilmiah-macam-ciri-dan-persyaratan-penulis-laporan-ilmiah/


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...